Selasa, 23 April 2013

Berpikir Kreatif


Berpikir Kreatif merupakan hal yang amat penting dalam menghadapi hidup seperti saat ini. Saat seluruh persaingan hidup terasa amat ketat, serta merupakan salah satu cara untuk keluar dari sekelumit pekerjaan maupun tugas yang begitu menumpuk.

Saat anak kecil ada di dunia ini, sebagian besar dari mereka merupakan anak yang merasa tak punya banyak beban. Ya, hidup mereka masih di tahapan awal, dimana belum banyak tantangan yang mereka hadapi. Dan hidup di mata mereka seperti layaknya memakan sebuah manisan, manis adanya. Dunia mereka bayangkan layaknya dongeng-dongeng yang pernah mereka dengar. Ya, hidup mereka terasa amat ringan, penuh dengan imajinasi. Dan hal inilah yang buat mereka benar- benar hidup, imajinasi. Namun, seiring berjalannya waktu, sealur  dengan betambahnya umur, hidup yang awalnya terasa amat ringan seakan surut sedikit demi sedikit, karena banyaknya masalah yang ada dan juga peraturan yang mengekang. Adanya aturan memang sebenarnya bukan hal yang salah karena tanpanya hidup kita tidak akan teratur. Namun, aturan yang mengekang adalah aturan- aturan yang overdosis, berlebihan. Dan kedua hal tadi- over rules dan problems- terkadang memunculkan rasa takut yang mencegah imajinasi atau ide yang hendak keluar dari sang otak. Maka dari itu, untuk menyikapi hal ini, kita harus menjadi ceras dan-sekali lagi- berfikir kreatif.

Rumus ngawur,
Imajinasi + Kretifitas = Inovasi unik...
(motonya malem, jdi burek..:P)
***
Harap diingat, bahwa kreatif bukan hanya milik seorang seniman, tapi milik semua orang. Karena pada dasarnya, kreatifitas adalah satu dari sekian banyak 'sofware' yang telah Allah berikan dalam otak ini. Namun sayangnya, sebagian orang tak percaya bahwa dirinya memiliki hal ini, malas mengeluarkannya atau bahkan tak tahu bagaimana cara mengeluarkannya.

Kita harus bejuang sekeras mungkin untuk menjadi pribadi yang kreatif , cerdas dan berkualitas dalam sisitem pendidikan yang sejatinya kurang mendukung kita dalam mengembangkan ke-kreatifitasan.

Sistem pendidikan di Indonesia, bahkan hampir di seluruh dunia, sebagian besar menempatkan pelajaran kesenian di urutan paling bawah, dengan pelajaran- pelajaran essac dan bahasa di urutan teratas. Padahal dengan sistem pendidikan yang seperti ini, terkadang, bahkan seringkali membunuh kreatifitas para generasi penerus. Mengapa? Karena pemahaman yang secara tidak langsung diberikan adalah bahwa pendidikan adalah untuk industrialisasi. Siapa yang dibutuhkan dalam dunia kerja akan berada di barisan teratas. Dan amat mungkin bagi kita untuk dijauhkan dari hal yang kita minati dengan alasan, hal itu tidak akan menjajikan masa depan. Padahal, Allah-lah yang menentukan segalanya.
Ki Hajar Dewantoro menyatakan bahwa fungsi pendidikan adalah untuk membina kepribadian; cipta, rasa dan karsa, dan disinilah sejatinya pelajaran kesenian amat berperan.

Kembali lagi ke kreatifitas. Marilah kita tengok orang- orang Jepang. Mereka amatlah maju, baik di bidang teknologi maupun hiburan. Mengapa? Ya, mereka memang cerdas, dan mungkin kalian akan mengatakan bahwa pantaslah mereka cerdas, karena konsumsi mereka sehari-hari adalah ikan laut. Memang ini benar, tapi ini hanya satu faktor, karena dasarnya mereka memang kreatif.

Sila ke-6: KREATIF SAMPAI MATI, hal 108


Tahukah anda mengapa orang Jepang amat kreatif?, apalagi bila kita melihat film kartun mereka -sebut saja anime- akan muncul di dalamnya berbagai bentuk makhluk yang lucu dan 'upnormal'. Jawabannya adalah karena mereka terbiasa melihat hal itu dalam kesehariannya. Menurut beberapa pengamat, bahwa di setiap radius 5 meter dari tempat seseorang berdiri-di jepang- maka akan terlihat berbagai logo yang memang unik dan lucu. Kreatif. makanya, karena terbiasa melihatlah, otak mereka secara otomatis telah disetting untuk menjadi kreatif, karena banyak contoh yang mereka lihat. Tak seperti di Indonesia, yang di setiap sisi jalannya, yang terlihat adalah spanduk- spanduk para caleg, foto resmi dengan jas dan berbagai slogan yang menghiasi spanduk tersebut. Miris.
***

Sekali lagi harap diingat, bahwa menjadi pribadi kreatif bukanlah sebuah bakat yang didapatkan secara turun temurun atau karena faktor genetika. Namun, kreatif adalah hak semua orang, yang artinya semua orang punya dan bisa untuk menjadi kreatif, tinggal bagaimana minatnya dan apakah ia mau mengembangkannya.

Kreatif itu milik semua orang, kreatif itu penggebrak perubahan, kreatif itu tidak bisa dibeli, kreatif itu bisa dilatih, kreatif itu butuh niat kuat, kreatif itu berbeda, dan kreatif itu... menyenagkan!

So, Let's be a creative person, to advance the people and the nation...:D

***
Sangat terinspirasi, dan amat banyak mengambil bahan tulisan dari sebuah buku karya Wahyu Aditya, Sila ke-6: KREATIF SAMPAI MATI!.
Arigatou to the author who has gave much inspirations!!

   JUST BUY IT!
an inspiring book and my notes




0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com