Kamis, 20 Februari 2014

about PPTQ Ibnu Abbas..

Kartasura, 20 Februari 2014
Hari ini aku sedang di rumah, mendapat ijin beberapa hari tinggal untuk pulang demi memulihkan badan yang beberapa hari yang lalu benar- benar tak fit. Sepertinya aku terkena maag, untuk pertama kalinya. Namun, entahlah. Yang jelas kini kondisiku sudah amat membaik, dan mungkin akan siap kembali berjuang di pondok tercinta esok hari...

Kawan, di sini aku hanya ingin bercerita sedikit tentang apa yang aku rasakan selama hidup di pondokku. PPTQ Ibnu Abbas Klaten. Apa itu PPTQ? Ia adalah kependekan dari Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an, dimana tujuan utama kami bersekolah di sini adalah untuk belajar plus menghafal alqur'an, 30 juz. Walau bukanlah tuntutan untuk menghafalkan kalamNya sebanyak itu, tapi di hati kami telah terpaku tujuan itu, tujuan yang mulia..

Apakah pondok kami begitu mewah hingga kami-utamanya aku- bisa benar- benar betah hidup di dalamnya? Haha, bila mewahnya diartikan dengan adanya berbagai fasilitas yang amat memadai, jangan salah... Pondok kami hanya pondok biasa, 'rumah' kami yang mewah dalam artian MEpet saWAH... Kami betah di dalamnya karena hati kami... Hati yang telah dilapangkan olehNya untuk menerima segala yang ada, mensyukuri segala kenikmatan yang telah diberikanNya di sini, hati yang dicukupkan olehNya... Kalau mau membandingkan dengan beberapa pondok lain yang lebih maju, kami jauh dari apa- apa, kawan. Namun itulah, lebih baik tak membanding- bandingkan daripada nantinya malah kurang bersyukur.. haha..

Aku benar- benar bersyukur bisa berada di tempat ini. Kurang lebih empat tahun-lah aku sudah di sini--aku masuk Ibnu Abbas kelas 7 semester 2, dan kini sedang menempuh kelas 11, masuk sem 2--, dan keputusanku dulu untuk pindah dari smp pertamaku dulu ke sini, insyaAllah tak akan pernah ku sesali. Aku bersyukur kawan, hatiku terpuaskan... Alhamdulillah bini'matihii tatimmu ash-sholihaat..

Sekali lagi, bukan masalah fasilitas yang ada, bukan masalah segala sesuatu yang sudah tersedia, karena jauh- jauh dari itu, bila kami ingin mendapatkan sesuatu, kami lah yang benar-benar harus berusaha untuk mencari dan mendapatkannya...

Beberapa adik kelas yang menduduki bangku kelas 9, yang sedang mencari referensi SMA lanjutan pernah bertanya padaku, "Ukhti-begitulah mereka memanggil kakak kelas-, emang sekolah di sini lagi enak ya? enaknya apaan?". Spontan saja kujawab, enak -entah apa yang aku pikirkan saat itu-. Karena secara logis, tidak menyenangkan. Bayangkan saja, kelas 10 kemarin saja, kami amat suram. Materi kimia tidak selesai di tahun itu, semester satu pun kami tidak mempelajari pelajaran diniyah secara mendalam-padahal kami membawa nama 'pondok'-, hanya jam bahasa arab yang diperbanyak, yang lalu jadwal direvisi di semester 2, dan semester dua pun berubah menjadi masa penggojlokan ngeri kami. Satu minggu full kami sekolah, senin sampai kamis sekolah biasa, sampai jam 2.10, jum'at sabtu sekolah hingga sebelum dzuhur, dilanjutkan mentoring dan extra setelah sholat, dan begitupula hari ahad, kami punya 'dauroh', mapel aqidah akhlaq dan kajian aqidah ayat-ayat qur'an yang diajar langsung oleh mudir kami... Itu baru urusan sekolah, belum urusan target hafalan, yang tiap-tiap kami punya target yang tinggi, lalu masalah organisasi- OSIA- di mana kami harus mengurus 'ummat' juga.. haha, benar-benar, bahkan untuk mengingat masa itu saja bisa ikut lelah...
"Kita sedang ditempa kawan, bertahanlah.," itu yang sering terlontar, untuk memotivasi Namun ada juga guyonan, " Sabar, besok- besok kita lulus pada berjenggot, dah pada jadi syaikhah-syaikhoh..," dan semua kan tersenyum. Kami percaya, esok semua tempaan ini kan amat berharga.



Oh ya, ini bukan happy endingnya. Masalah extra? Hahaha, jangan terlalu banyak mengharap bila ingin bersekolah di sini- maaf Ibbas, aku nggak bermaksud menjelek-jelekkanmu..-. Namun, inilah faktanya. Extra kami kelas 10 hanya ada Tea Kwon Do. Hanya itu, dan semua anak sma-yang hanya kami, karena kami angkatan pertama- memang hanya bisa ikut itu. Yang mau dan minat akan masuk tiap pertemuannya, yang setengah hati ya, kadang masuk kadang alpa, yang bener-bener nggak minat; masuk satu dua kali di awal pertemua, sisanya tidak usah ditanya; alpa. Dan extra ni dilaksanakan sekali seminggu, yaitu ba'da dzuhur hingga ashar, di hari jum'at. Oh ya, maaf, ada yang terlupa, ternyata masih ada extra wajib lain; PBB, yang dibimbing langsung oleh seorang polwan di setiap sabtu ba'da ashar-yang kami benar-benar dibuat layaknya barisan tentara- dan pramuka yang dilaksanakan di setiap selasa, pulang sekolah...HUAA,,,hahaha.. Benar- benar padat, kawan.

Itu baru masalah yang timbul akibat kami ber'sekolah'. Dan masalah yang ada karena kami tinggal di asrama, lebih 'lucu' dan bermacam- macam lagi... Kami pernah bermasalah dengan anak angkatan empat, angkatan enam, dan entah lainnya. Yang jelas, dengan dua angkatan ini sengketa kami benar- benar real, dan kemudian ada usaha perdamaian dengan mempertemukan kedua belah pihak, entah perwakilan maupun keseluruhan. Hahaha, masa lalu, kawan. Sekarang semua terlihat benar-benar lucu untuk dikenang, belum esok hari saat kami semua telah begitu dewasa, punya keluarga, dan mengenangnya... haha...

Masalah fasilitas? aduh, sudah kubilang jangan tanya- tanya tentang ini. Kami hanya punya sebuah halaman sekolah yang biasa kami pakai bermain, main apa lagi kalau bukan kasti, andalan anak akhwat sejak jaman dahulu kala... Ring basket kini ada di halam itu juga, yang baru dipasang belum lama sebelum aku menulis, anggap saja bulan januari 2014. Lapangan lain, kami tidak punya. Kalau mau main badminton, ya tinggal main saja, asal punya raket dan kok-kami tidak punya net-. begitupula lapangan lainnya, kami tak punya. Kalau misalnya akan ada lomba- lomba olah raga, biasanya kami menyewa sebuah sportcenter yang tidak jauh dari hunian kami ini.
Makan, alhamdulillah bisa 3x setiap hari. InsyaAllah pun gizi terpenuhi. Asal qona'ah, segalanya ni'mat. Bu dapur di sini keren, tak pernah pakai micin atau penyedap- penyedap pabrik, tapi saya akui makanan bu dapur, two tumbs up..haha..

Belum kisah kami yang sekarang menduduki kelas sebelas, bertambahlah amanahnya; seperti menjadi asisten muhafidzah; yang menyemakkan hafalan adik kelas setiap sore, dan yang lainnya...

Terlepas dari itu semua, aku-sekali lagi- bersyukur, karena disinilah berbagai kisah yang kini telah menjadi bagian hidupku tercetak. Banyak orang- orang hebat yang ku temui di sini, entah hanya sekilas, atau pun mereka- mereka yang kini masih ada di sekelilingku. Allah yang memberikan berbagai anugrah di tempat kecil ini, taman penghafal alqur'an...

Mungkin suatu saat nanti akan ku tuliskan betapa hebatnya guru- guruku yang pernah dan masih mengarku, tentang aneh dan uniknya kawan-kawan seperjuanganku, tentang adik- adik kelasku yang amat sangat spesial dan berwarna-warni, dan mungkin tentang sosok-sosok pekerja keras yang hidup di Ibbas.. Mungkin, suatu saat nanti, beserta kisah- kisah indah yang lain..

 Oh ya, as the closing...
Seorang pelaut ulung tak akan lahir di laut yang yang tenang bukan? Begitupula kami. Kami yakin, dengan berbagai tempaan dan 'pukulan' ini, esok hari, suatu saat nanti kami bisa mencapai puncak kami, merasakan manis dari sepahnya kini. Kami percaya, insyaAllah...

"wasykuruu lii adzkurkum, wadzkuruu lii walaa takfuruun.."
wallahu a'lam...
Lokasi: Kartasura, Sukoharjo, Central Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com