
Berawal dari percakapanku dengan seorang teman sekelas via fb. Berawal dari ketidak jelasannya ia, haha.
...
n said : mboh ah, antum ngomong langsung ato ngomong dengan tulisan sama aja!
she said: lho, bagus dong, berarti tetap KONSISTEN, mau omongan ato perbuatan sm aja kan, berarti gg munafik.
n; halah, ya bkn lgsng ke munafik..
s; lho, salah y,,yg bener apa dong?
n; sebagian org bsa lbh mengexpresikkan dirinya lbh baik bila menulis, ato sebaliknya, ia lbh pndai berbicara...
s; aduuuh, g paham, bhsnya terlalu tinggi, maksudnya?
n; (garuk2)seperti Tereliye, ia adalh orang yang amat pandai dalam menulis, menyampaikan semua yang ia pikirkan dalam bentuk tulisan. Dan ia amat pandai dan lihai dalam hal ini. bahasanya 'menyulap' dan 'mengalirkan' para pembaca.
Beda lagi dengan Mario Teguh, Ia adalah seorang motivator besar yang kata- katanya tak kalah 'menyulap' dengan tereliye. Kita tau, ia juga pandai merangkai kata- kata, sama rajinnya dengan Tere dalam menulis status penuh inspirasi. Namun, Pak Mario-menurutku- lebih menyenangkan untuk didengar, lebih mengena. Super sekali..
***
Dan begitulah percakapan sekilasku di hari ini-dgn sedikit perubahan-
Aku tahu, tak hanya dengan menulis dan berbicara, tapi semua hal bisa menjadi 'wadah' bagi kita untuk menjadi diri sendiri. Seorang pelukis dengan kanvas dan jutaan warnanya, koki dengan berbagai bumbu khasnya, sejarawan dengan anekdot laporannya, dan yang lainnya, yang tak dapat ku absen satu-persatu. Kita tinggal menentukan, dengan apakah kita dapat menjadi 'diri sendiri'?
wallahua'lam.
0 komentar:
Posting Komentar