Jangan pernah membenci orang lain, sebenci apapun dia kepadamu... Tersenyumlah, betapa pun pahitnya ini... Yakinlah, inna ma'al 'usri yusraa..Sesungguhnya setiap kesulitan ada kemudahan.
Hidup adalah cobaan, kawan...
Kau tak perlu senantiasa memikirkan orang- orang yang membencimu. Jangan memikirkan mereka- mereka yang malah dapat merusak pikiranmu, ketenanganmu, menganggu segala yang harusnya kau jalani baik- baik. Biarkanlah mereka membencimu, dengan sebab yang mereka mau. Asal kau yakin yang kau lakukan tidaklah salah, maka berlalulah... Memandanglah ke depan, untuk cita- cita besarmu, untuk melangkahi jalan hidup yang selanjutnya. Tak ada henti bila hanya untuk mengurus mereka yang membenci.
Berhentilah mengutuk kegelapan. Ambil lilin, dan nyalakanlah...
Tataplah ke depan, melangkahlah menuju mereka yang membutuhkan bantuanmu. Mereka yang memang dengannya kau bisa menjadi pribadi yang lebih bermanfaat...
Do'akanlah orang- orang yang membencimu, setiap saat. Do'akanlah agar kau dan mereka dapat menjadi lebih baik, berdamai dengan hidup, berdamai dengan sesama.
***
"Setiap orang punya susunan gagasan sendiri untuk mengevaluasi hidup ini, dan gagasan kita sendiri tidaklah selalu cocok dengan gagasan orang lain."
"'Penerimaan atau penolakan itu sama' adalah cara untuk mengingatkan diri akan kata- kata klise bahwa kita tidak akan bisa menyenangkan hati setiap orang setiap saat. Bahkan, dalam pengumpulan suara, di mana seorang kandidat memenangkan 55 persen suara, ia masih memiliki 45 persen populasi yang berharap bukan ia yang memenagkan. Sederhana bukan?"
(Ricald Carlson, Don't Sweat The Small Stuff)
0 komentar:
Posting Komentar