Bukan bermaksud mengajak untuk menjadi pribadi yang buta atas dirinya sendiri, tapi hei, sampai kapan kita akan berdiam dan menunggu sebuah kesempurnaan? Tak akan ada habisnya, kawan. Alih-alih menjadi sempurna, esok mungkin diri itu malah menjadi pribadi yang congkak saat akhirnya ia masuk ke dalam dunia bersama. Ia terlalu sibuk bercermin dengan dirinya sendiri, tak pernah melihat bahkan memiliki timbangan perbandingan atas mana yang baik dan buruk. Ia terpaku pada dirinya.
Bangkit dan berjalanlah. Memperbaiki diri sambil menyusuri jalan kehidupan, menyapa yang lain, menambal cacat yang dapat kita lihat... Sembari melangkah, bercerminlah. Tatap diri ini, bagian manakah yang sama-sama perlu ditambal.
...
Kau tak akan pernah mengikuti sebuah turnamen basket nasional, jikalau kau terus berusaha menyempurnakan semua teknik di dalamnya, dribble, shoting maupun passing dalam latihan individu. Namun, bermainlah dalam suatu perlombaan, perhatikan dirimu, kemampuan apakah yang perlu kau tingkatkan..
Wake up sabitsuita! :)
0 komentar:
Posting Komentar