Ahh, semuanya sudah kembali pada rutinitasnya. Belajar, bersekolah, bekerja, bertemu kawan, bermain, dan lain sebagainya. Ya, roda kehidupan yang sekian waktu yang lalu telah terhenti kembali berputar, menyisakan jejak dalam tanah, meninggalkan jalanan yang telah ia tapaki.
Sedang aku masih di sini; entah menjadi apa. Entah jalanannya atau pun tumbuhan- tumbuhan yang ada di sisi jalan.
Kalau aku jalanan; maka aku yang ditinggalkan.
Kalau aku tumbuhan; maka aku hanyalah penonton yang menyaksikan.
...
Ada sedikit rasa sedih sebenarnya. Dengan kondisi masih mendekam dalam rumah yang penuh kenangan, sedang penghuninya telah banyak yang terbang; aku masih bisa melihat itu dan mereka. Itu; itu seragam- seragam yang dulunya pernah aku pakai juga, dan mereka; para pemakainya yang sedikit banyak mengingatkan pada kisah lalu kami.
Menyedihkan, memang. Namun, ah ya, harusnya aku mulai menjahit 'seragam- sergam' baruku yang esok akan aku pakai. Seragam yang akan menyertai berbagai agenda baru esok hari. Sebelum aku tersibukkan dengan rutinitas baruku, sebelum aku benar- benar harus menjadi pengembara yang meninggalkan tanah kelahirannya.
...
Ya Rabb, semoga selalu ada kesempatan untuk menyusun langkah- langkah besar, menjalaninya dan kemudian berdiri di puncak tujuan yang telah kami rencanakan.
0 komentar:
Posting Komentar