Siapa sangka, ujian semester yang beberapa hari yang lalu 'dinanti' kehadirannya dengan penuh kecemasan, kini tinggal menatap ekornya. UAS tinggal sehari, dengan madah yang tak perlu membuka kitab ini itu, khat.
Siapa sangka, cemas dan takut yang kemarin sempat merundungi langit-langit pikiran kami, perlahan sirna diterpa angin waktu.
Dan sejauh ini, semua berjalan lancar, insyaallah.
Baik, tak ingin berbasa-basi terlalu panjang, di sini aku hanya ingin menceritakan sedikit gambaran bagaimana kami menjalani ujian. Ujian pertama kali di tempat yang amat luar biasa. I've found something anti-mainstream.
.
Masa ujian memang tak pernah lepas dari ketegangan, tapi apakah ketegangan itu akan bertahan lama bila tiap kali hendak memasuki ruang ujian, beliau para pengawas mengumbarkan senyum yang menenangkan? Hei, bahkan beliau yang berada di jabatan (hampir) tertinggi di satuan kami, serta beliau yang seringkali terkesan galak-padahal sejatinya amat menyenangkan- juga berada di lorong menuju ruang ujian dan ikut-ikut mengumbar senyuman? Aish, rontoklah semua ketegangan yang semula menemani jiwa.
Diawali dengan senyuman, dilanjutkan dengan sapa dan wajah yang berbisik, "Kami percaya pada kalian, nak. Dan kami pun telah mendo'akan kalian. Semoga kemudahan senantiasa mengiringi tarian pena kalian di atas lembar ujian,"
Ditemani dengan tatapan saling menyemangati dengan berbagai ungkapan mendukung dari kawan, "ma'annajah", "bittaufiq yaa,", "sahhalallahu umurana,", hilanglah awan gelap kecemasan.
Yap, baru kali ini kutemukan suasana ujian yang mana para pengawas sudah jauh siap lebih awal, dan lalu dengan tegap berdiri di depan pintu tiap ruangan, giving a little welcoming party by smilling.
Selesai. Ma'had ini memang setetes surga di kota yang penuh hingar-bingar kesenangan dunia. Dipenuhi dengan malaikat berupa guru-guru yang bersahaja. Pada ilmu yang disampaikan aku terpana, dan pada akhlaq dan kata yang dituturkan aku terpesona. Ditambah dengan kawan-kawan hebat yang senantiasa mengingatkan, masyaallah, semoga Allah senantiasa menjaga derap langkah hambaNya yang mencoba saling mewariskan warisan para nabi ini, para pejuang ilmu.
Jakarta, 16 Desember 2015
:yang sepertinya akan merindukan suasana belajar-mau libur sebulan-
0 komentar:
Posting Komentar